Bunda Maria 2

Share
(lanjutan dari Bunda Maria 1)
Secara singkat hukum akal bisa dibagi dalam tiga bagian yang mendasar, yaitu :
1. WAJIB, yaitu ketetapan akal akan MESTI adanya sesuatu pada sesuatu yang lain. artinya, akal tidak dapat menerima TIDAK ADANYA sesuatu pada sesuatu yang lain itu. Misalnya, secara akal kita telah sepakat bahwa ADANYA TULISAN ini karena ADA yang MENULISnya. Jadi dengan melihatnya adanya sesuatu tulisan, akal menetapkan bahwa PASTI ADA PENULISNYA.
2. MUSTAHIL, yaitu mesti tidak adanya sesuatu pada sesuatu yang lain. Artinya akal tidak dapat menerima ADANYA sesuatu pada sesuatu yang lain.Sebagai contoh adalah tulisan ini pasti tidak ada kalau tidak ada yang menulisnya. Kepastian tidak adanya tulisan ini karena akal telah memiliki nilai bahwa tulisan ini pasti ada yang menulisnya.
3. JAIZ (Mungkin), yaitu boleh jadi adanya sesuatu pada sesuatu yang lain. Artinya, akal dapat menerima ada atau tidak adanya sesuatu pada sesuatu yang lain. Misalnya, untuk sampai kepada anda, tulisan ini bisa jadi diantarkan oleh seorang kurir atau bisa jadi juga bukan kurir yang mengantarkannya. Kalau jaman dahulu orang mengkhayalkan peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi seperti seorang ksatria penunggang kuda sembrani terbang menembus langit tinggi, maka boleh jadi jaman sekarang orang bisa mengkhayalkan peristiwa tersebut tidak ubahnya seperti seorang astronot didalam pesawat berkecepatan tinggi.
Kisah hamilnya Maryam tanpa proses perkawinan dan hubungan phisik laki-laki dengan wanita tidak bisa dijustifikasi sebagai hal yang diluar nalar, sebab pemikiran seperti ini akan mengantarkan pada penafsiran model Kristen Trinitas yang karena jumudnya berpikir akhirnya menganggap Isa al-Masih sebagai anak Tuhan yang lahir tanpa bapak jasmani.
Ilmu kedokteran modern sudah berhasil menjelaskan proses Parthenogenesis, yaitu kehamilan tanpa proses pembuahan oleh sperma laki-laki. Istilah Parthenogenesis sendiri berasal dari bahasa Yunani (greek) : Partheno-genesis παρθενος, "perawan", + γενεσις, "kelahiran/lahir"). Proses ini kurang lebih memiliki persamaan dengan model asexual reproduction. (Informasi lengkap silahkan baca di Wikipedia online : http://en.wikipedia.org/wiki/Parthenogenesis).
Memang proses Parthenogenesis ini lebih banyak terjadi dalam dunia hewan akan tetapi beberapa kali juga pernah terjadi pada manusia sebagaimana dilansir oleh majalah Kartini no.5 tahun 1975 halaman 32 :
"Pada tanggal 30 September tahun lalu, lahirlah anak perempuan saya melalui pembedahan Keizersnee, seorang bayi cantik gemuk dengan mata biru seperti mata saya, dengan rambut sawo matang seperti rambut saya dan halus seperti kulit saya juga.
Dokter spesialis mengatakan bahwa dia segera akan melakukan penyelidikan medis terhadap saya dan anak saya itu. Dan pada akhir Desember, dokter memberitahukan sesuatu yang penting kepada saya : "Nona Young," katanya: "Anda ini dapat dikatakan sebagai suatu keajaiban medis. Anda merupakan kejadian yang ketiga kalinya dalam sejarah ilmu pengobatan dimana dengan pasti dapat ditentukan tentang terjadinya suatu parthenogenese." ; Suatu PARTHENOGENESE ialah suatu kelahiran perawan. Seorang wanita menjadi hamil tanpa ada hubungan seks dengan seorang pria. Itu pernah terdapat di Jerman pada tahun 1945 dan sebelum itu juga di Brazilia."
Adapun bagaimana detil proses kehamilan secara Parthenogenesis ini bukan pada tempatnya untuk dijabarkan panjang lebar disini, poin terpenting yang akan kita ambil adalah fakta bahwa karya besar Tuhan pada dasarnya tidak lepas dari unsur ilmiah dan kausalita sebagaimana juga misalnya Dia menciptakan alam semesta yang menurut firman-Nya jauh lebih rumit proses pembuatannya yang menggunakan proses dan waktu secara alamiah, dan memang seperti itulah makna Kun Fayakunnya Allah, bertujuan untuk pembelajaran bagi kreatifitas berpikir manusia.
Kamu sekali-kali tiada akan mendapati perubahan pada sunnah Allah. - Qs. 33 al-Ahzaab : 62
Jika memang ada suatu hal yang belum bisa terpecahkan saat ini, itu pasti hanya menunggu waktu saja, Allah akan membuka rahasia-rahasia tersebut melalui perjalanan tahapan ilmu pengetahuan dan cara berpikir manusianya. Ini juga kiranya kenapa Allah menurunkan wahyu dalam dua model, yaitu muhkamat dan mutasyabihat atau wahyu yang jelas dan tegas serta wahyu yang memerlukan penafsiran lebih luas dan membutuhkan ilmu pengetahuan serta teknologi dalam menganalisanya.
Dia-lah yang menurunkan Kitab kepada kamu. Di antaranya ada ayat-ayat yang muhkamat itulah pokok-pokok isi al-Qur'an, dan yang lain mutasyaabihaat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah /perselisihan/ dan untuk mencari-cari pengertiannya, padahal tidak ada yang mengetahui pengertiannya melainkan Allah serta orang-orang yang mendalam ilmunya. Katakanlah:"Kami beriman kepada yang semua ayat-ayatnya itu dari sisi Tuhan kami". Dan tidak dapat mengambil pelajaran melainkan orang yang mau memikirkan. - Qs. 3 ali Imran :7
Sebagaimana sebelumnya pernah saya postingkan seri artikel LE Qur'an Et La Science 1 s/d 8, bahwa terbukti ayat-ayat al-Quran sangat penuh dengan ilmu pengetahuan dan memang meskipun al-Quran sendiri bukan buku manual cara mendesain pesawat atau membuat hujan buatan namun al-Quran sudah mendirikan dasar bagi kreatifitas berpikir dan mengolah ilmu pengetahuan Allah untuk bekal sebagai Khalifah-Nya dibumi.
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka kebenaran itu. - Qs. 41 Fushilaat :53
Orang yang mengatakan Islam bukan agama ilmu pengetahuan tidak ubahnya dengan orang yang berjilbab tetapi memakai rok mini dibagian kakinya, dia belum mengenal Islam dengan sebenarnya, menutup matanya hanya karena dia tidak mampu dan tidak memiliki keberanian untuk berpikir realistis terhadap keyakinannya kecuali hanya bersikap jumud dan taklid buta, padahal ini sudah ditentang Allah sendiri :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. Qs. al-Israa 17:36
Dan tidak ada seorangpun akan beriman kecuali dengan izin Allah; dan Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. - Qs. 10:100
Sementara bagi mereka diluar Islam yang mengabaikan kebenaran absolut dari Allah disinggung melalui ayat-Nya :
"Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada."
(Qs. 22:46)
"Dan sesungguhnya Kami telah menjadikan isi neraka itu beberapa banyak dari Jin dan manusia, yang mempunyai hati tetapi tidak untuk mengerti dengannya, mempunyai mata tidak untuk melihat dengannya dan mempunyai telinga tidak dipergunakan untuk mendengarkan; mereka itu seperti binatang, malah mereka lebih sesat." (Qs. 7:179)

No comments:

Post a Comment