Isa Al-Masih 8

Share
(lanjutan dari Isa Al-Masih 7)
Namun sayang sekali, ternyata tidak semuanya dari sahabat-sahabat beliau adalah orang-orang yang beriman dan setia terhadap Nabi 'Isa putra Maryam, ada diantara mereka yang malah membelot dan menjadi musuh dalam selimut, bekerja sama dengan pihak romawi untuk menangkap dan membunuh Nabi 'Isa al-Masih.

Dari dalam Bible kita ketahui bahwa diantara para murid 'Isa al-Masih ada seorang yang telah melakukan tindakan makar berupa pengkhianatan kepada sang Nabi dengan jalan menyerahkan gurunya tersebut kepada pihak Yahudi yang dibantu oleh tentara Romawi, nama pengkhianat ini adalah Judas Iskariot.

"And the chief priests and scribes sought how they might kill him; for they feared the people. Then entered Satan into Judas surnamed Iscariot, being of the number of the twelve. And he went his way, and communed with the chief priests and captains, how he might betray him unto them. And they were glad, and covenanted to give him money. And he promised, and sought opportunity to betray him unto them in the absence of the multitude." (Luke 22:6 KJV)

Namun tindakan makar yang akan dilakukan ini sudah tercium oleh 'Isa
al-Masih, sebagaimana yang disinggungnya pada saat pekan hari raya Paskah atau jamuan makan malam terakhir yang dalam versi al-Qur'an dikenal dengan nama al-Maidah itu :

"Setelah Jesus berkata demikian jiwanya sangat terharu, lalu memberikan kesaksian dan berkata: Sesungguhnya aku berkata kepada kamu, bahwa salah seorang di antara kamu akan mengkhianatiku." (Yohanes 13:21)

Dalam sabda berikutnya bisa kita lihat bahwa 'Isa al-Masih menyesali
kelahiran muridnya yang melakukan khianat itu dan ini sebenarnya sudah membuyarkan konsep dosa turunan yang harus ditebus oleh putera Maryam sebagaimana yang diajarkan dalam dunia Kristen;

Bila memang 'Isa dijadikan oleh Allah untuk menjadi penebus dosa Adam, maka seharusnya kelahiran Yudas Iskariot tidak perlu untuk disesali justru 'Isa al-Masih dan semua orang Nasrani harus berterima kasih kepadanya, sebab dengan begitu akan ada yang namanya penebusan dosa.

"Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu dikhianati. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." (Matius 26:24)

"Lalu Jesus berkata kepada Judas, Lakukanlah apa yang akan engkau lakukan secepatnya." (Yohanes 13:27)

Setelah kepergian Judas, Jesus sendiri tidak sudi menunggu dan berpangku tangan untuk ditangkap begitu saja oleh musuh-musuhnya. Jesus berencana untuk segera membuat jalur pertahanan demi menghadapi rencana jahat dari Judas, Jesus lalu menyiapkan para sahabat atau murid-muridnya yang lain untuk ikut pergi bersamanya dengan tidak lupa Jesus juga mengingatkan mereka akan adanya kemungkinan terjadinya bentrokan dan pertikaian nantinya.

"Lalu Jesus berkata kepada mereka: "Ketika aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, uang darurat (bahasa inggris=scrip) dan sepatu, adakah kamu kekurangan apa-apa ?" Jawab mereka: "Suatupun tidak." Lalu katanya

kepada mereka: "Tetapi sekarang, siapa yang mempunyai pundi-pundi,
hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai uang; dan siapa yang tidak mempunyai pedang, maka juallah jubahnya dan belilah satu pedang." (Lukas 22:35-36)
Ini adalah persiapan untuk melakukan Jihad, perang suci, Yahudi melawan Yahudi. Jesus tidak lagi menyarankan para muridnya untuk mempergunakan jalan yang lembut didalam menghadapi para musuhnya, situasi dan kondisi telah berubah dan dengan segala kebijakan maka strategi harus diubah.

Murid-muridnya telah dipersenjatainya, bahwa barang siapa yang tidak
memiliki pedang waktu itu, maka jualkanlah jubah mereka untuk membeli satu pedang bagi masing-masingnya. Jesus tahu, untuk menghadapi para musuhnya hanya dengan mengandalkan tongkat yang senantiasa dibawa para muridnya (Markus 6:8) adalah suatu kekonyolan, maka dari itu dia memerintahkan untuk membeli pedang.

Dan manakala para muridnya hanya berhasil mendapatkan dua bilah pedang dalam Lukas 22:38, Jesus tidak bisa berkata lain lagi, Jesus tahu bahwa perlawanan yang akan ia lakukan terhadap para musuhnya kemungkinan besar akan menjadi sia-sia, para muridnya ini tidak bisa melakukan hal yang lebih baik untuk menolongnya.

Kata "Pedang" disini tidak bisa diartikan lain dan haruslah dipergunakan
didalam arti sebenarnya, sebab menjual jubah untuk mendapatkan uang dan membeli pedang akan dipakai pada saat perlawanan terhadap Yudas, anda bisa melihat didalam Matius 26:51-52, pedang yang dibeli sudah dihunus dan dipergunakan untuk memutuskan telinga orang, jadi jelas bukan pedang kiasan.

Jelas sekali diantara para muridnya waktu itu sudah ada yang memiliki
pedang, namun tidak keseluruhan dari mereka. Maka itu Jesus menyuruh bahwa bagi mereka yang belum berpedang, maka diharuskan untuk membeli pedang.

Saya perkirakan waktu itu yang membawa pedang baru 3 orang, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus, sementara yang delapan lainnya belum memiliki pedang. Dan ditambah dua pedang yang berhasil didapatkan oleh ke-8 muridnya yang lain, jadi jumlah keseluruhan murid berpedang adalah 5 orang.

Jesus juga menyadari dengan minimnya persiapan perlawanan yang ada sudah mengisyaratkan bahwa waktu kepergiannya dari tengah-tengah Bani Israil akan segera sampai.

"Sekarang adalah saatnya bagi anak manusia akan dimuliakan, dan Allah pun akan dipermuliakan bersamanya." (Yohanes 13:31)

"Then Jesus said to them: All you shall be scandalized in me this night.
For it is written: I will strike the shepherd, and the sheep of the flock
shall be dispersed..." (Matthew 26: 31 - Douay )
"Namun setelah aku ditinggikan, aku akan mendahului kamu ke Galilea.
Dan Petrus menjawab, berkata kepadanya: Sekalipun seluruh orang akan mengkhianatimu, aku tidak akan pernah mengkhianatimu. Jesus menjawabnya: dengarlah apa yang kusabdakan padamu, dalam malam ini saja sebelum ayam berkokok, engkau akan mengingkari aku tiga kali. Petrus menjawabnya: Sekalipun aku akan mati denganmu, aku tidak akan mengingkari mu. Dan begitu juga jawaban para murid semuanya." (Matius 26:31-35)

Jesus hanya tersenyum mendengar penuturan Petrus dan para muridnya yang lain itu, bagaimanapun juga ia sudah lama kenal dengan mereka dan sudah mengetahui kepribadian mereka.

No comments:

Post a Comment