Isa Al-Masih 7

Share
(lanjutan dari Isa Al-Masih 6)
Apalagi dalam kasus Isa al-Masih ini juga bisa dijumpai ayat lainnya yang secara tegas mengisyaratkan akan sudah wafatnya Isa al-Masih sekarang ini (artinya dia sudah wafat sebelum Muhammad lahir dan diutus menjadi Nabi).

" Dan aku menjadi saksi atas mereka selama aku berada di antara mereka, tetapi sesudah Engkau wafatkan aku (tawaffaitani) Engkaulah yang menjadi penjaga atas mereka, dan Engkau menjadi saksi tentang segala sesuatu " (5: 117).

Maksud ayat ini Isa al-Masih berlepas tangan terhadap umatnya yang apabila setelah kematiannya mereka berbalik murtad dan kafir dari apa yang sebelumnya sudah ia ajarkan kepada mereka.

Kata Mutawaffi berasal dari kata tawaffa.
Didalam bahasa Arab kalimat tawafallahu Adaman adalah berarti... Tuhan telah mengambil nyawa Adam...... maksudnya Tuhan telah mematikan si Adam.

Akhirnya, ayat yang bercerita mengenai penyaliban dan pengangkatan dimaknai sebagai berikut :

"Tidaklah mereka (...berhasil) membunuhnya dan tidaklah pula mereka menyalibnya (... dalam arti sebenarnya), melainkan disamarkan (...kejadian pembunuhan dan penyaliban itu) kepada mereka, dan mereka yang berselisih tentang itu berada dalam keadaan ragu tentang itu; mereka tidak punya pengetahuan tentang itu dan hanya mengikuti suatu dugaan, dan (dugaan) itu tidak diobah mereka menjadi kepastian" - Qs An-Nisaa 4: 157.

Bagaimana kesangsian kaum Yahudi tentang matinya Nabi Isa diatas salib dapat dilihat dalam Injil. Rasa heran Pilatus tentang berita Yesus sudah mati, sangat pendeknya masa Yesus diatas salib untuk menyebabkannya mati, dan tidak dipatahkannya kaki Yesus seperti yang dilakukan terhadap dua pencuri yang sama-sama disalib dengan Yesus, adalah beberapa hal yang menimbulkan kesangsian pada kaum Yahudi tentang meninggalnya Yesus diatas salib.

Kata Ma salabuhu (juga tidak meyalibnya) memiliki akar kata salaba yang berartikan membakar suatu barang hingga hangus atau mematikan seseorang dengan cara yang sudah dipastikan kematiannya. Sehingga bila disebutkan bahwa kaum Yahudi tidak berhasil menyalib Isa al-Masih maka disini yang dimaksudkan bahwa Isa tidak benar-benar mati dan tersalib sebagaimana dugaan mereka.

Kata Syubbiha lahum (penyamaran) adalah suatu peristiwa dimana kejadian ini kelihatan serupa dengan seorang yang disalib bagi mereka jadi tegasnya disini peristiwa penyaliban yang diserupakan ... bukan orang lain yang diserupakan bagi mereka apalagi sampai mengadakan substitusi antara Isa dengan Yudas Iskariot.

Dalam riwayat-riwayat Injil bisa kita temukan bahwa malam pasca penyaliban itu tubuh Isa yang luka-luka itu diturunkan dari atas kayu salib oleh Yusuf, salah satu muridnya yang kaya lalu diletakkan dalam sebuah goa (Matius 27:57 s/d 60) dan dibantu oleh Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus, serta Salome mereka membeli rempah-rempah dan meminyaki tubuh Isa yang luka-luka itu (Markus 16:1), disini besar dugaan bahwa mereka tahu bahwa saat itu Isa al-Masih belum mati dan mereka berupaya untuk mengobati luka-luka penyaliban dengan kedok mempersiapkan upacara kematian bagi Isa sehingga tidak dicurigai oleh orang-orang Yahudi.

Kejadian ini memang akhirnya menaruh syak wasangka dari sejumlah pemuka Yahudi dan Farisi pada keesokan harinya (jadi ini terjadi setelah Isa diberi rempah-rempah dan minyak tadi) dan para pemuka Yahudi dan Farisi ini meminta kepada Pilatus agar goa tempat Isa disemayamkan itu dijaga dengan ketat (Matius 27:62 s/d 66).

Hari minggu paginya pintu goa itu terbuka melalui suatu peristiwa alam gempa bumi yang dicampur mitos keberadaan malaikat (Matius 28:2) dan ini dibuktikan dengan adanya riwayat lain yang sama sekali tidak menyebutkan mengenai malaikat tetapi orang berjubah putih (Markus 16:2 s/d 8) yang memberikan informasi bahwa Isa sudah selamat dan mengabarkannya kepada murid-murid beliau yang lain.

Isa sendiri pertama kali sejak peristiwa penyaliban itu terjadi menampakkan dirinya kepada Maria Magdalena dengan menyamar sebagai tukang kebun (Yohanes 20:12 s/d 17), kemunculan Isa kedua setelah ini yaitu saat beliau menjumpai Simon Petrus, Thomas (Didymus), Nathan dan yang lainnya di Tasik Tiberias (Yohanes 21:1 s/d 4) begitupun Isa dikabarkan juga sempat menjumpai 2 orang sahabatnya yang sedang berjalan menuju kampung Emaus (Lukas 24:13 s/d 17) dan akhirnya muncul secara terbuka dihadapan ibunya serta murid-muridnya yang saat itu sedang berkabung atas kematiannya (Yohanes 20:19).

Ketika mereka meragukan dirinya dan menyangkanya sebagai hantu atau arwah gentayangan, Isa al-Masih meyakinkan mereka dengan memperlihatkan tangan dan kakinya yang masih ada bekas-bekas luka-luka penyaliban dan memakan roti sebagai pertanda dirinya memang masih hidup (Lukas 24:37-43).

Sampai disini, penafsiran dari al-Qur'an mengenai penyamaran atas penyaliban dan pengangkatan derajat Isa al-Masih disisi Allah bisa kita terima secara logis dan wajar.

Anda sendiri mau ikut pemahaman seperti apa dari kedua pemahaman diatas ... ? silahkan saja ...
Sejarah Bible mencatatkan bahwa Nabi 'Isa al-Masih hanya mengangkat
sebanyak dua belas orang murid untuk membantu perjuangannya menyebarkan agama Allah, yaitu suatu jumlah tradisional yang mewakili dua belas suku Bani Israil.

No comments:

Post a Comment