Bunda Maria

Share
Berbicara mengenai pribadi Isa al-Masih, kita tidak akan bisa menghindari pembahasan terhadap diri ibundanya, Maryam. Bahkan latar belakang ketokohan Isa al-Masih sepanjang sejarah agama-agama langit bertitik tolak dari peranan Maryam yang namanya menjadi salah satu pujaan ditengah masyarakat Kristiani Trinitas melalui devosi Maria dan Islam sendiri menyatakan bahwa ia salah satu dari empat wanita termulia yang pernah hidup didunia.
Siti Maryam atau dikenal juga sebagai bunda maria diduga dilahirkan dikota Sepphoris yang terletak disebelah utara kota Palestina. Kota Sepphoris adalah sebuah kota besar dimana bangsa Yahudi dan bangsa Romawi hidup berdampingan dengan damai. Sepphoris juga merupakan ibu kota Galilea yang terkenal dengan rumah-rumahnya yang indah dan gedung teaternya yang besar.
Kota ini hancur luluh dilanda gempa bumi besar ketika Maria masih anak-anak sehingga keluarganya pindah beberapa mil jauhnya ke Nazareth, sebuah desa kecil yang berpenduduk sekitar 150 hingga 300 orang. Istilah Nazareth sendiri dalam bahasa Ibrani memiliki dua arti berbeda, yaitu bunga bakung dan arti lainnya adalah keturunan.
Tidak banyak cerita dalam versi yang lebih lengkap mengenai perjalanan hidupnya dari awal hingga akhir, data yang kita dapatkan dari al-Qur'an bahwa dia merupakan puteri dari Imran, salah satu keluarga yang terhormat dimasyarakatnya, namun meski begitu semenjak kecilnya Maria berada dibawah pengawasan Zakaria, salah seorang Nabi Allah, adapun latar belakang pengambil alihan pengawasan Maria kepada Zakaria tidak lain karena ibu Maria pernah bernazar kepada Allah untuk mengabdikan puterinya tersebut terhadap Allah. Dan Nabi Zakaria sendiri adalah seorang yang hingga usia tuanya belum juga dikarunia seorang anak, baik itu putera maupun puteri. Selama dalam pengawasan Zakaria itu, maka Maria tinggal dirumah peribadatan (kira-kira sejenis masjid atau gereja).
Ketika isteri 'Imran berkata:"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah nazarkan anak yang dalam perutku ini untuk mengabdi kepada-Mu, karena itu, terimalah nazarku itu, sebab Engkau sungguh Maha Mendengar dan Mengetahui." ; Lalu saat tiba waktu melahirkannya, berkatalah ia : "Ya Tuhanku, ternyata aku melahirkan seorang anak wanita ! -padahal Allah lebih tahu apa yang dilahirkannya, sebab laki-laki memang tidak sama seperti wanita- ; "Dan aku namakan dirinya Maryam, dan aku mohonkan perlindungan bagi dirinya dan keturunannya kepada-Mu dari setan yang terkutuk !" ; Maka Tuhan menerima nazarnya dengan cara yang baik, dan Dia besarkan Maryam dengan cara yang baik pula, dan Dia jadikan Zakaria sebagai pemeliharanya." - Qs. 3 ali Imron : 35 s/d 37
Sebagai keturunan orang baik-baik dan sholeh, Maryam senantiasa menjaga kehormatan dirinya, meskipun ia tinggal didalam rumah suci tempat banyak orang datang untuk beribadah kepada Tuhan dan menyalurkan zakatnya, dia membuat semacam pembatas ditempat itu agar mereka tidak bisa bertindak kurang ajar ataupun memancing suatu perbuatan negatip terhadap dirinya.
Dan ingatlah kisah Maryam yang diceritakan didalam kitab, saat dia menjauhkan diri dari keluarganya kesebuah tempat disebelah timur; dan ia mengadakan pembatas antara dirinya dan mereka ... - Qs. 19 Maryam 16 s/d 17
Dengan demikian, al-Quran mengadakan klarifikasi atas status kesucian Maryam dari semua tuduhan dan fitnahan yang memojokkannya seolah Maryam adalah seorang wanita murahan yang bisa dengan bebas bertemu dan bercengkarama dengannya.
al-Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar.
- Qs. 5 al-Maaidah : 75
Karenanya, bisa dipertanyakan kembali otentisitas cerita didalam alkitab mengenai kisah pertunangan yang terjadi antara diri Maryam dengan Yusuf si tukang kayu (lihat Matius 1:18 dan Lukas 1:27), sebab bagaimana Maryam bisa melakukan pertunangan jika dirinya sejak kecil sudah berada dalam pengawasan Nabi Zakaria dirumah suci peribadatan yang jauh dari pergaulan dunia luar ? Apakah Maryam melakukannya secara diam-diam tanpa sepengetahuan siapapun ? Jika ini yang terjadi maka semua klaim kesucian Maryam yang diceritakan oleh al-Quran akan menjadi gugur dan benarlah dakwaan orang-orang Yahudi bahwa Maryam bukan wanita baik-baik, dan benar juga akhirnya pernyataan alkitab yang merunut silsilah Isa al-Masih dengan leluhur yang penuh perzinaan sepanjang sejarahnya.
Ini semua tidak bisa dibenarkan secara akal sehat, al-Quran sendiri memberikan beberapa kali pengulangan terhadap status kesucian Maryam dari semua perbuatan yang bisa mendatangkan aib baginya.
Bagi wanita yang menjaga kehormatannya ...
- Qs. 21 al-anbiyaa : 91

Dan Maryam puteri Imran yang menjaga kehormatannya ...
- Qs. 66 at-Tahrim :12
Nama Yusuf si tukang kayu seolah disisipkan untuk membenarkan silsilah keturunan Isa al-Masih atas Nabi Daud, raja bangsa Yahudi dimasa silam, padahal fakta sejarah berbicara bahwa Isa al-Masih tidak dilahirkan atas hubungan phisik Yusuf dan Maryam sehingga penisbatan ini akan menjadi kesia-siaan belaka, apalagi bila terus dirunut maka silsilah tersebut akan saling kontradiksi satu dengan yang lain, dimana menurut Matius pasal 1 ayat 6 Isa al-Masih merupakan benih keturunan dari Nabi Sulaiman sedangkan dalam Lukas pasal 3 ayat 31 dinyatakan Isa al-Masih merupakan benih keturunan dari Natan, saudara Nabi Sulaiman.

No comments:

Post a Comment