Islam Rubah Kehidupan Wanita Inggris Itu

Share
LONDON (MIN PLUS) – Selama bertahun-tahun, Roxanne Uddin mengalami kehidupan bergejolak yang tidak ada tujuannya untuk dicapai. Tapi kehidupannya berubah setelah melihat suaminya sholat dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. "Itu mengubah hidupku dan membuatnya menjadi lebih baik bagiku dan keluargaku," ujar Uddin kepada BBC News Online pada hari Senin (10/1).
Wanita Inggris itu menjalani kehidupan yang penuh gejolak sejak usia 15 tahun.
"Aku tidak minum alkohol atau merokok, tapi aku punya banyak teman yang mempengaruhi kepribadianku."
"Aku tidak berasal dari latar belakang yang bagus.
Aku pergi dari rumah di usia 15 tahun dan harus tumbuh dewasa dengan cepat," ujarnya.
"Aku tidak punya banyak teman dekat. Aku hanya pergi kuliah, berkencan. Aku memiliki perilaku yang benar-benar buruk."
Kehidupan Roxanne berubah setelah bertemu dengan teman kuliah Muslimnya, Ali.
Melihatnya sholat dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an, wanita Inggris itu menjadi penasaran ingin tahu lebih banyak tentang Islam.
Merasa tertarik pada agama tersebut, Roxanne masuk Islam pada tahun 2007 di Masjid East London.
"Aku telah banyak berbuat hal-hal buruk di masa lalu, memutuskan untuk pindah agama di sana dan kemudian pacarku dan aku memutuskan untuk menikah," ujarnya.
Dalam Islam, dosa para mualaf diampuni setelah memeluk agama itu seperti bayi yang baru lahir.
Sebuah studi menemukan bahwa jumlah warga Inggris semakin pesat masuk Islam dalam satu dekade terakhir, terlepas dari pencitraan negatif agama tersebut di media Inggris.
Studi yang dilakukan oleh lembaga pemikir Faith Matters itu menemukan bahwa 5.200 warga Inggris memeluk Islam di tahun 2010.
Kepindahan agama Roxanne mendapat tentangan dari keluarganya.
Tapi setelah beberapa waktu, mereka mulai menerima bahwa putrinya telah menjadi seorang Muslim, bergabung dengannya dalam merayakan hari-hari besar Islam.
"Keluargaku datang dan merayakan Idul Fitri bersama kami," ujar Roxanne.
"Saudara perempuanku datang tahun lalu dan berpuasa karena dia ingin tahu seperti apa rasanya," ujarnya.
"Beberapa anggota keluargaku ikut ambil bagian dan menikmatinya."
Bersosialisasi dengan keluarga suaminya adalah masalah lain bagi Roxanne karena mereka menginginkan putranya untuk menikahi seseorang dari negara asal mereka, bukan dari Inggris.
Tapi semua kekhawatiran itu hilang setelah mereka bertemu menyusul kelahiran putra pertama Roxanne. http://min-plus.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment