Isa Al-Masih 10

Share
(lanjutan Isa Al-Masih 9)
Dengan demikian, alasan berdoa sambil membawa pedang didalam taman Getsemani sama sekali kurang bisa kita terima, hal ini akan berbeda jika disana diceritakan bahwa Jesus ditangkap didalam Bait Allah ketika berdoa dan tanpa kawalan para murid yang memakai pedang.

Tapi buktinya ? Jesus telah mengatur 3 orang sahabatnya yang berpedang mengawal dirinya dan 2 orang yang berpedang lainnya menjaga dibagian masuk taman Getsemani bersama 6 orang lain yang hanya membekal tongkat.

Lagi pula untuk apa sosok Tuhan harus berdoa ? Tuhan berdoa kepada siapa ? Bukankah seperti pandangan kaum Nasrani, 'Isa al-Masih sudah mengetahui apa yang akan menimpa dirinya sebagai korban tebusan dosa Adam ?
"Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu katanya kepada mereka: "Jiwaku sangatlah sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan aku." (Matius 26:37-38)

Jelas bahwa dia kesana bukan untuk berdoa, melainkan untuk membuat jalur pertahanan. Kita lihat lagi, Jesus menempatkan delapan orang murid dibagian terdepan dan membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus yang dipersenjatai dengan pedang untuk bersamanya guna : "stay you here and watch with me" (Matius 26:38),
Ya, mereka bertiga hanya disuruh untuk "menunggu dan mengawasi", dalam pengertian bahwa ketiganya disuruh untuk mengawalnya ! Dan jika memang Jesus harus berdoa, kenapa harus memilih taman Getsemany ? Bukankah dia bisa memilih tempat yang suci, yaitu Bait Allah ?

Lihat kembali Lukas 19:45-46 :
"And he went into the temple, and began to cast out them that sold therein, and them that bought; Saying unto them, It is written, My house is the HOUSE OF PRAYER "

Kenapa dia menyuruh muridnya untuk membawa pedang ?
Kenapa harus mengatur ke-8 muridnya dibagian depan dan mengajak yang 3 untuk mengawalnya ?
Jawabnya tidak lain adalah untuk membuat suatu pertahanan, sebab Jesus telah melihat antusiasme yang ditunjukkan para murid-muridnya pada acara jamuan malam, bahwa mereka bisa melawan Yahudi yang akan menangkapnya dan bersedia mati bersama dirinya. (Matius 26:35)

Bagaimana juga, dibalik semua stategi yang matang dan ketenangannya itu Jesus menyimpan rasa khawatir yang tinggi, akankah apa yang direncanakannya ini akan berjalan sebagaimana kehendak Allah sebelumnya, ataukah Allah merubah keputusan-Nya dan membiarkan dirinya ditangkap dan dibantai oleh musuh-musuhnya?

Dalam diamnya, Jesus bersujud, menghadapkan dirinya keharibaan Allah, menyerahkan dirinya lahir batin kepada Allah yang maha kuasa :

"Ya Allah, jika saja Engkau berkenan untuk mengangkat beban ini dari
diriku; namun bukanlah kehendakku itu yang harus terjadi melainkan kehendak Engkaulah saja yang terjadi." (Lukas 22:42)
Sejenak Jesus diam dan mengangkat kepalanya dari sujud, menoleh kepada para sahabatnya, terperanjatlah ia, mereka semua, kesebelas orang sahabat dan muridnya, hanya dalam hitungan beberapa detik sudah pulas tertidur, sungguh perih hatinya.

Alangkah buruk nasib dirinya mendapatkan pengikut yang seperti ini. Disuruh berjaga malah tidur dalam sekejapan, meninggalkan dirinya sendirian. Mengabaikan perintah guru dan Nabinya. Jesus bangkit berdiri dihadapan Petrus yang berdiri tidak jauh dari dirinya dan sedang nyenyak tertidur lalu menegurnya :

"Hai Simon, apakah engkau tertidur ? tidakkah engkau sanggup berjaga hanya untuk satu jam saja ?, Bangunlah dan berdoalah" (Markus 14:37)

Setelah berkata begitu Jesus kembali menjauh dari Petrus dan dua orang lainnya lalu meneruskan munajatnya kepada Allah, memohon agar dirinya selamat dari ancaman musuh-musuhnya, Jesus tidak rela dirinya dijadikan bahan tertawaan, bahan ejekan oleh para seterunya, mati tergantung diatas kayu terkutuk, dihukum, ditelanjangi dihadapan semua orang.

Ketika pemikirannya sampai kesana, bertambah khawatir hati Jesus dan bertambah dia mengharapkan pertolongan Allah kepadanya.
"Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah."
(Lukas 22:44)
Didalam menanggapi hal ini, Paulus menyatakan dalam Ibrani 5:7
"Dalam hidupnya sebagai manusia, ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada-Nya yang sanggup menyelamatkannya dari maut, dan karena kesalehannya, beliau telah didengarkan."
Untuk itu Allah mengabulkan permohonan Jesus ini lalu mengirimkan malaikat Jibril kepadanya, wahyu Allah telah datang kepada Jesus.

"Lalu kelihatanlah kepadanya seorang malaikat dari langit untuk
mengkuatkannya."
(Lukas 22:43)
"Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus."
(Qs. al-Baqarah 2:253)
Melalui perantaraan malaikat-Nya ini Allah berfirman :
"Ketika Allah berfirman: Hai 'Isa, sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkatmu kepada-Ku, dan akan membersihkan dirimu dari mereka yang kafir..." (QS. Ali Imran 3:55)
Mendengar wahyu Allah ini, hati Jesus menjadi teduh, kepercayaannya
terhadap pertolongan Allah pada dirinya semakin kuat akan keterlepasan dirinya dari marabahaya dan kehinaan, lalu ia bangkit dan mendekati para sahabatnya yang masih tertidur, lalu membangunkan mereka semuanya.

"Bangunlah kamu, marilah kita beranjak; lihatlah orang yang mengkhianatiku sudah mendekat." (Markus 14:42)

Sampai disini kita menemukan satu benturan untuk memberikan gambaran lanjutan peristiwa penangkapan diri Jesus yang dilakukan oleh Judas Iskariot, para ahli Taurat serta tentara Romawi yang terdapat dalam 4 Injil kanonik Nasrani, antara Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes ... ke-4 pengarang Injil ini memiliki pemaparan cerita yang berbeda mengenai tragedi penangkapan hingga penyaliban Jesus dan banyak beberapa bagiannya tidak bisa disatukan alur riwayatnya.
Kisah kekufuran Bani Israil sudah secara gamblang dipaparkan oleh al-Qur'an didalam banyak ayat-ayatnya, sejak dari mulai masa kenabian Musa as dan Harun hingga pada periode 'Isa al-Masih dan Muhammad Saw bahkan hingga jaman-jaman yang akan datang.

Kisah penyaliban atas diri Nabi 'Isa al-Masih putera Maryam telah
dipercayai oleh semua orang disebabkan karena terjadinya pengkhianatan diantara para sahabatnya yang setia.

No comments:

Post a Comment